Arghajata

Februari 4, 2025

Pentingnya Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Konsep ekonomi yang berkelanjutan menekankan pada keseimbangan aspek 3P yaitu profit (keuntungan ekonomi), people (pelaku/orang), dan planet (lingkungan hidup)

Ketika berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, seringkali yang pertama terlintas adalah peningkatan PDB, lebih banyak bisnis yang berkembang, dan peningkatan lapangan kerja. Namun, apakah pertumbuhan ekonomi yang tinggi selalu berarti kemajuan yang berkelanjutan?

Berkelanjutan itu sendiri diartikan sebagai suatu proses atau kondisi yang dapat berjalan terus-menerus tanpa menguras sumber daya yang ada atau merugikan generasi mendatang, yang mana dalam ekonomi berarti pertumbuhan yang tetap stabil tanpa menyebabkan ketimpangan sosial atau eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Jadi, tidak hanya berfokus pada pertumbuhan angka-angka ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa kemajuan ini tidak mengorbankan keseimbangan sosial dan lingkungan. Di sinilah ekonomi hijau, inovasi berkelanjutan, dan efisiensi sumber daya menjadi kunci. Untuk mengenal lebih dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, ulasan berikut dapat Anda simak.

Konsep Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Sustainable Economy Growth / EconPol Europe

Konsep ekonomi yang berkelanjutan menekankan pada keseimbangan aspek 3P yaitu profit (keuntungan ekonomi), people (pelaku/orang), dan planet (lingkungan hidup) sehingga terdapat ‘win-win solution’ dalam ekonomi dan lingkungan pada prosesnya.

Sebagai contoh, Indonesia yang sedang menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan ekonominya di tengah permasalahan lingkungan yang semakin kompleks, mencatat peningkatan Domestic Material Consumption (DMC) sebesar 36% pada tahun 2023 dibandingkan dengan satu dekade sebelumnya.

Timbulan sampah di Indonesia diperkirakan akan mencapai 82 juta ton per tahun pada 2045 dengan rata-rata timbulan sampah per kapita mencapai 0,89 kg per orang per hari. Dalam skenario Business as Usual, TPA di Indonesia diproyeksikan akan melampaui kapasitasnya pada tahun 2028 atau bahkan lebih cepat.

Dari penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa Indonesia cenderung menggunakan pola produksi ekonomi linear, yang berprinsip pada praktik “ambil-pakai-buang”. Hal tersebut mengakibatkan tantangan besar dalam pengelolaan sumber daya dan limbah akibat dari pertumbuhan konsumsi material domestik dan peningkatan timbulan sampah.

Hal ini dapat dimanifestasikan melalui penerapan ekonomi sirkular, yaitu suatu model ekonomi yang digambarkan sebagai sebuah lingkaran dan berguna sebagai siklus hidup suatu produk yang dapat bertahan selama mungkin sehingga produk tersebut dapat mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya dan menjadi tidak terbuang atau dikenal sebagai agenda zero waste.

Dengan 68 juta penduduk yang berusia 16-30 tahun (BPS 2024), pemuda indonesia memainkan peran sangat penting dalam mengadopsi penerapan ekonomi sirkular. Oleh karena itu, program CYCLE (CIRCULAR YOUTH for CIRCULAR ECONOMY) terlahir dengan visi pemuda adalah penggerak utama dalam menciptakan ekonomi yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan.

Ekonomi sekuler dapat dilakukan melalui prinsip 5r, yaitu:

  • Reuse: Memperpanjang umur barang dengan menggunakannya kembali.
  • Reduce: Memperkecil sumber daya pengolahan dan limbah.
  • Recycle: Mengubah material yang sudah terpakai menjadi baru.
  • Repair: Membetulkan dan memperbaiki barang yang rusak untuk memperpanjang kegunaan.
  • Recovery: Mengolah limbah menjadi energi atau sumber daya berharga lainnya.

Dengan mengedepankan strategi tersebut, ekonomi Indonesia bisa berganti dari linear menjadi circular, menjaga pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang menguntungkan manusia dan juga planet.

Discover more : 10 Indikator Ekonomi Makro yang Penting untuk Dipahami

3 Pilar Utama Dalam Ekonomi Berkelanjutan

Dalam setiap hal yang berkelanjutan tentunya berpengaruh pada sumber daya alam maupun lingkungan hidup. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan berkelanjutan akan mengarah pada sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Hal inilah yang dijadikan pilar dalam proses pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam hal ini, terdapat tiga pilar atau prinsip keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi, yang juga dikenal sebagai ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola). Setiap pilar juga berperan penting dalam memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya mementingkan keuntungan finansial, tetapi juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang lebih luas.

Dimensi Ekonomi

Pilar pertama ini berfokus pada penciptaan sistem ekonomi yang stabil dan tahan lama sambil mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam dan dalam prosesnya juga menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keadilan sosial, dan stabilitas keuangan.

Misalnya, studi yang dilakukan oleh The Global Commission on the Economy and Climate (2018) mengungkapkan bahwa ekonomi global bisa meraih keuntungan besar, sekitar 26 triliun US dollar selama lebih dari dua dekade. Investasi di bidang teknologi ramah lingkungan dan infrastuktur dapat menyeimbangkan perkembangan ekonomi.

Berikut beberapa area yang akan meningkat :

1. Produktivitas dann Efisiensi

Memaksimalkan hasil atau output dengan menggunakan sumber daya berupa, tenaga kerja, modal, dan bahan baku secara optimal sehingga tidak ada yang terbuang.

Contohnya, penggunaan teknologi modern untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa menambah lahan atau tenaga kerja. Tujuannya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa membebani lingkungan atau juga meningkatkan biaya secara signifikan.

2. Stabilitas Jangka Panjang

Stabilitas keuangan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara pendapatan, pengeluaran, dan investasi untuk menjaga kelangsungan suatu individu, perusahaan, atau negara dalam jangka waktu yang lama.

Contohnya, Negara Indonesia yang hanya mengambil pinjaman untuk membangun infrastruktur yang menghasilkan pendapatan. Dengan menjaga stabilitas keuangan, ekonomi akan dapat bertahan dari tekanan eksternal dan tetap mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Dimensi Sosial

Pengelolaan sosial menekankan bagaimana membangun sebuah komunikasi dan interaksi antar masyarakat baik secara pribadi maupun berkelompok. Jadi dengan adanya interaksi sosial yang baik dan berkelanjutan, ternyata mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Keberlanjutan sosial ini juga melibatkan fokus pada kesejahteraan manusia dan komunitas, dan tentang mempromosikan kesetaraan , hak asasi manusia , akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan, dan pekerjaan layak.

Keberlanjutan sosial bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, mengurangi kesenjangan, dan memastikan kesejahteraan jangka panjang bagi semua orang sambil menjaga kohesi dan keadilan sosial.

1. Mengurangi Ketimpangan Sosial

Yaitu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif, artinya semua individu memiliki akses yang setara terhadap kesempatan, sumber daya, dan layanan dasar.

Ketimpangan sosial sering terjadi karena perbedaan status ekonomi yang menyebabkan ketidak rataan sumber daya yang mencakup pendidikan, kesehatan, dan juga pekerjaan. Maka dengan itu sangat penting untuk mengurangi ketimpangan tersebut agar tidak ada kesenjangan pada masyarakat

Contohnya, pemerintah Indonesia mengadakan Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu memberikan bantuan tunai bersyarat kepada keluarga miskin untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan gizi anak.

2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam hal ini maksudnya menciptakan kondisi dimana masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, dan juga tempat tinggal. Hal diatas tentu bertujuan untuk membuat kualitas hidup yang lebih baik.

Contohnya, peningkatan akses pendidikan dengan cara memberikan pendidikan gratis atau subsidi untuk memastikan semua orang, termasuk kelompok miskin mendapatkan pendidikan berkualitas.

Dimensi Lingkungan

Dimensi lingkungan dapat diartikan mengelola potensi sumber daya yang ada dan mampu memanfaatkan potensi tersebut untuk dikembangkan menjadi hal yang berkarakter dan memiliki daya saing sehingga dapat berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat.

Keberlanjutan lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat berdampak signifikan terhadap keseimbangan ekologi dan kemampuan planet untuk menopang kehidupan. Beberapa yang utama meliputi:

  • Pulusi udara, air, dan tanah
  • Perubahan iklim, yang disebabkan oleh jumlah berlebihan gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer akibat aktivitas manusia;
  • Hilangnya keanekaragaman hayati
  • Eksploitasi sumber daya yang berlebihan
  • Model ekonomi yang melibatkan konsumsi yang tidak berkelanjutan

Dengan menerapkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dampak negatif pada lingkungan akan berkurang, seperti meminimalkan kerusakan yang ditimbulkan aktivitas manusia terhadap ekosistem, sumber daya alam, dan juga kualitas lingkungan hidup. Contohnya, rehabilitasi hutan mangrove untuk melindungi ekosistem pantai.

Selain itu, bisa mendorong penggunaan energi terbarukan, dari sumber daya fossil yang tidak dapat diperbarui (batu bara, minyak bumi, dan gas alam) ke energi yang berasal dari alam dan ramah lingkungan (matahari, angin, api).

Langkah ini juga bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca yang dapat merubah iklim secara drastis dan juga memastikan ketersediaan energi jangka panjang.

Manfaat Dari Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Benefits of Sustainable Economy Growth/ AZ Big Media

Secara ekonomi, praktik berkelanjutan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih produktif. Berikut beberapa manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan:

1. Ekonomi yang berkelanjutan cenderung lebih tahan terhadap guncangan ekonomi global maupun domestik. Diversifikasi ekonomi dan juga peningkatan produktivitas dapat mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja.

Sustainable economies tend to be more resilient to both global and domestic economic shocks. Economic diversification and increased productivity can reduce dependence on a single sector.

Pertumbuhan ekonomi yang stabil biasanya juga diiringi dengan inflasi yang terkendali, yang memberikan kepastian bagi pelaku ekonomi.

2. Iklim Investasi yang Kondusif

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini akan mendorong masuknya modal baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis dan menciptakan lapangan kerja.

Investasi yang masuk dapat mendorong pengembangan sektor-sektor baru yang lebih berorientasi pada teknologi dan inovasi.

3. Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan juga mengharuskan adanya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana, sehingga tidak terjadi eksploitasi berlebihan. Dengan penerapan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan regulasi yang ketat, pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan penurunan tingkat pencemaran.

4. Peningkatan Kesejahteraan Generasi Mendatang

Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan mengurangi ketimpangan antara kelompok kaya dan miskin, stabilitas sosial dapat terjaga dan akan berdampak terhadap generasi yang akan datang.

Kesimpulannya adalah pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sangat penting untuk menciptakan keseimbanganantara kemajuan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Dengan peningkatan ekonomi yang stabil kita dapat memastikan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Pertumbuhan yang berkelanjutan adalah kunci untuk pembangunan yang adil, stabil, dan ramah lingkungan.

Untuk mendukung ekonomi yang berkelanjutan, Arghajata Consulting siap membantu anda dalam merencanakan strategi yang tepat dalam mengembangkan perusahaan Anda ke arah yang lebih sustainable. Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut!

Share this article.

Share this article.

Artikel terkait.

Dapatkan Insights Mingguan

Subscribe untuk Konten Eksklusif

Insight

id_IDIndonesian
Health
Uncategorized
Menakar Kemajuan Indonesia dalam Mencapai Universal Health Coverage Setelah Satu Dekade Implementasi JKN
Transformational Leadership
Uncategorized
Mengimplementasikan Gaya Kepemimpinan yang Baik untuk Bisnis Anda
Human Resource Strategic
Uncategorized
Sumber Daya Manusia (SDM) Sebagai Aset Strategis Perusahaan
Dapatkan Insights Mingguan