Dalam ilmu ekonomi, permintaan (demand) dan penawaran (supply) menjadi dasar ilmu untuk mengerti banyak konsep dari ekonomi kehidupan. Hal ini karena, permintaan dan penawaran menjadi gambaran atas hubungan-hubungan yang terjadi di masyarakat, sederhananya seperti pembeli dan penjual terhadap suatu barang.Â
Permintaan adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta (dibeli) pada berbagai kemungkinan tingkat harga dan dalam waktu tertentu, dalam analisis dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya.
Oleh sebab itu, dalam teori permintaan terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut. (Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, 2013) intinya, hukum permintaan menyatakan bahwa jika harga suatu barang atau jasa naik, maka permintaan akan turun (ceteris paribus), dan sebaliknya.
Sedangkan, penawaran merupakan barang atau jasa yang ditawarkan (dijual) pada jumlah dan tingkat harga tertentu dan dalam kondisi tertentu. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan seberapa banyak produsen suatu barang mau dan mampu menawarkan per periode pada berbagai tingkat harga, hal ini diasumsikan secara konstan.
Untuk mengenal lebih dalam mengenai permintaan dan penawaran, perlu mengenal lebih dalam tentang faktor-faktor yang memperngaruhinya.
Discover More : The Importance of Tax Planning in Financial Management
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Suatu barang akan tinggi dan rendah permintaannya karena beberapa hal berikut mempengaruhi:
1. Harga Barang atau Jasa
Pada dasarnya, harga barang atau jasa yang ditawarkan akan sangat berpengaruh terhadap permintaan, jika kualitas barang bagus dan harganya murah maka akan membuat banyaknya permintaan, sebaliknya jika Harga barang relatif mahal dan kualitas kurang maka permintaan akan barang atau jasa tersebut akan sedikit.
Sebagai contoh, naiknya harga minyak yang terjadi di Indonesia, hal ini disebabkan oleh banyaknya permintaan yang ada serta kurangnya sumber daya yang tersedia sehingga menyebabkan kenaikan Harga karena kurangnya ketersediaan antara sumber daya dan kebutuhan.
2. Pendapatan Konsumen
Pendapatan konsumen juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi permintaan, hal ini dikarenakan konsumen sebagai pelaku utama dalam membuat permintaan sehingga pendapatan mereka menjadi tolak ukur terhadap permintaan yang ada.
Biasanya, konsumen dengan pendapatan tinggi cenderung mengutamakan kualitas barang atau jasa, sedangkan untuk konsumen dengan penghasilan yang relatif rendah lebih memilih kuantitas dari barang atau jasa tersebut.
Dalam ekonomi, barang yang permintaannya meningkat seiring naiknya pendapatan disebut barang normal (mobil, pakaian branded, wisata). Sebaliknya, barang yang permintaannya turun saat pendapatan naik disebut barang inferior (misalnya jajanan kaki lima, transportasi umum).
3. Selera dan Preferensi Konsumen
Selera dan preferensi setiap konsumen berbeda satu sama lainnya. Jika suatu produk sesuai dengan kebiasaan dan kesukaan konsumen, maka permintaan terhadap suatu produk itu akan meningkat, yang mana berarti peningkatan serta penurunan dari permintaan juga terpengaruh dengan selera dan preferensi konsumen terhadap suatu barang atau jasa
Misalnya, seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat, banyak orang lebih memilih makanan organik, minuman tanpa gula, dan produk rendah kalori. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap makanan sehat meningkat, sementara permintaan terhadap makanan cepat saji atau minuman bersoda bisa menurun.
4. Harga BarangÂ
Pada teori ekonomi menyatakan apabila harga barang pengganti (substitusi) turun maka permintaan terhadap barang utama biasanya turun karena konsumen lebih memilih barang substitusi yang lebih murah, sedangkan jika harga barang pelengkap (komplementer) turun, permintaan terhadap barang utama justru naik karena konsumen lebih mudah membeli kedua barang tersebut bersama-sama.
Barang substitusi adalah barang yang bisa menggantikan fungsi barang lain. Karenanya, harga suatu barang turun, konsumen lebih memilih barang tersebut dibanding barang lainnya.
Sebagai contoh, jika harga kopi instan turun drastis, orang yang biasanya minum teh mungkin beralih ke kopi, sehingga permintaan terhadap teh menurun atau jika harga daging sapi naik, banyak orang akan memilih daging kambing atau ayam sebagai alternatif, sehingga permintaan terhadap dua daging tersebut meningkat.
Sedangkan, barang komplementer adalah barang yang sering digunakan bersama. Jika harga salah satu barang turun, maka permintaan terhadap barang pasangannya biasanya meningkat.
Misalnya, harga bensin turun, maka biaya operasional mobil akan menjadi lebih murah, sehingga lebih banyak orang yang membeli mobil dan menyebabkan permintaan mobil naik atau jika harga printer murah tetapi harga tinta printer naik drastis, maka permintaan printer bisa turun karena konsumen tahu bahwa mereka harus mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli tinta.
5. Harapan Konsumen Tentang Masa Depan
Harapan konsumen di masa depan juga menjadi hal yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Hal ini terjadi karena konsumen cenderung dapat menyadari potensi terhadap barang atau jasa yang akan terjadi serta memproyeksikan hal tersebut.
Contohnya, jika ada kabar bahwa harga rumah akan naik tahun depan karena kebijakan pemerintah, banyak orang akan membeli rumah sekarang untuk menghindari harga yang lebih mahal di masa depan. Hal ini membuktikan bahwa konsumen cenderung akan berpikir tentang masa depan sebelum melakukan permintaan/pembelian tersebut.
6. Jumlah Penduduk dan Demografi
Jumlah penduduk juga menjadi faktor dalam permintaan. Artinya, semakin banyak kuantitas penduduk yang ada di suatu wilayah maka akan semakin banyak juga permintaan yang akan datang terhadap suatu barang dan jasa.
Sedangkan, demografi juga memiliki pengaruh penting karena menentukan siapa yang akan membeli suatu barang atau jasa. Perubahan dalam struktur demografi (misalnya peningkatan jumlah generasi muda atau lansia) akan mengubah pola permintaan di pasar.
Misalnya, di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, jumlah penduduk terus bertambah akibat urbanisasi, sehingga permintaan terhadap apartemen, transportasi online, dan makanan cepat saji meningkat pesat.
Discover More : A Guide to Understanding the Importance of Risk Management
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Dalam hal penawaran, beberapa faktor juga ikut mempengaruhi indikator ekonomi ini, berikut beberapa hal yang dimaksud :
1. Harga Barang atau Jasa
Harga barang adalah faktor utama yang mempengaruhi penawaran. Biaya yang lebih rendah akan memicu penawaran yang rendah, dan sebaliknya jika harga produk tinggi di pasaran maka penawaran produk akan meningkat. Peningkatan dan penurunan harga barang ini juga akan berpengaruh pada keuntungan yang didapat dari penjualan barang atau jasa.
Sebagai contoh, jika harga minyak sawit naik di pasar internasional, petani sawit akan meningkatkan produksi karena mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Sebaliknya, jika harga turun, mereka mungkin menunda panen atau mengurangi jumlah produksi.
2. Biaya Produksi
Sebagai produsen, biaya produksi juga merupakan faktor penting bagi mereka, karena harga lebih tinggi dapat meningkatkan potensi keuntungan sehingga produsen lebih termotivasi untuk meningkatkan produksi. Sebaliknya, jika harga turun, produsen bisa mengurangi pasokan atau bahkan berhenti memproduksi karena tidak menguntungkan.
Total biaya produksi bisa dihitung dengan:
Total Cost= Fixed Cost + Variable Cost
- TC (Total Cost) = Total biaya produksi
- FC (Fixed Cost) = Biaya tetap (seperti sewa pabrik, gaji pegawai tetap)
- VC (Variable Cost) = Biaya variabel (seperti bahan baku, listrik, upah tenaga kerja berdasarkan jumlah produksi)
Jika TC naik, produsen bisa mengurangi jumlah barang yang ditawarkan karena biaya produksi lebih tinggi.
Contohnya terjadi kepada Indonesia, melemahnya rupiah terhadap dolar di tahun 2018 menyebabkan harga barang impor naik, membuat beberapa industri elektronik dan otomotif di Indonesia mengurangi produksi karena biaya meningkat dan kurangnya penawaran.
3. Teknologi
Teknologi menjadi salah satu faktor yang belakangan terus berkembang mempengaruhi penawaran. Kemajuan teknologi tentunya dapat meningkatkan produksi suatu produk dan meningkatkan pasokan produk tertentu. Otomatisasi dan komputerisasi proses produksi juga tentunya membuat operasional perusahaan menjadi lebih ringkas dan murah. Hal ini juga akan berpengaruh pada penetapan harga dan kuantitas produk di pasaran. Terlebih dengan berkembangnya dunia bisnis di internet.
Singkatnya jika teknologi meningkat, biaya produksi turun, sehingga penawaran meningkat. jika teknologi masih rendah, produksi bisa lebih lambat dan mahal, sehingga penawaran terbatas. Menurut teknologi Internet of Things (IoT), AI, dan robotika di pabrik-pabrik besar dapat meningkatkan efisiensi produksi hingga 30-50% dan mengurangi biaya tenaga kerja sebesar 20-30%.
Contohnya, dulu petani menggunakan metode manual untuk menanam dan memanen sehingga produksi panennya terbatas. Sekarang, Dengan adanya traktor otomatis, drone pemantau lahan, dan benih hasil rekayasa genetika (GMO), hasil panen meningkat drastis dan biaya serta Waktu lebih efisien
4. Kebijakan Pemerintah
Salah satu faktor selanjutnya yang mempengaruhi penawaran adalah kebijakan pemerintah, dimana hal ini umum ditemui negara dengan sistem ekonomi campuran. Kebijakan fiskal dan industri yang ditetapkan pemerintah akan berdampak pada penawaran suatu produk.
Contohnya terjadi pada industri tambang, pemerintah membuat regulasi ketat dalam izin pertambangan, perusahaan tambang mungkin mengurangi produksi atau berhenti beroperasi karena proses perizinan yang sulit.
Riset International Monetary Fund (IMF, 2022) juga menunjukkan bahwa regulasi yang terlalu ketat dapat menekan penawaran barang, sementara insentif pajak atau subsidi bisa meningkatkan produksi.
Contoh nyata adalah Pada tahun 2020, pemerintah Indonesia melarang ekspor bijih nikel untuk mendorong hilirisasi, sehingga beberapa perusahaan tambang harus menyesuaikan operasional mereka yang membuat penawaran menjadi turun.
5. Harga Barang Lain yang Berhubungan
Harga barang lain yang berhubungan dapat mempengaruhi penawaran suatu barang, baik melalui hubungan sebagai barang substitusi (pengganti) maupun barang komplementer (pelengkap).
Jika harga barang substitusi tersebut meningkat, produsen cenderung mengalihkan produksi ke barang lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, jika harga barang komplementer meningkat, produsen bisa meningkatkan produksi barang terkait.
Seperti saat harga minyak sawit naik 30% di tahun 2021, produksi minyak kedelai global meningkat 15% karena produsen beralih ke minyak kedelai. ini membuktikan bahwa jika harga barang substitusi naik, produsen bisa beralih ke barang lain yang lebih menguntungkan atau jika harga barang komplementer naik, produsen cenderung akan meningkatkan produksi barang terkait.
6. Harapan Produsen untuk Masa Depan
Faktor lain yang mempengaruhi penawaran adalah harga barang di masa depan. Hal ini selaras dengan adanya proyeksi produsen terhadap potensi keuntungan jika suatu produk dijual di masa mendatang akan memiliki harga lebih tinggi dan menguntungkan. Hal ini nantinya akan membuat penawaran produk saat ini turun karena fokus penjualan baru akan dibuka lebar saat harga barang naik di masa mendatang.
Penelitian oleh Mankiw (2007) dalam teori konsumsi juga menyebutkan bahwa ekspektasi inflasi dapat menyebabkan produsen menahan stok barang untuk dijual di masa depan saat harga lebih tinggi, mengurangi penawaran saat ini.
7. Cuaca atau Faktor Alam
Kondisi alam menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi penawaran. Faktor ini dapat dimisalkan dari perubahan cuaca dan iklim tertentu yang memungkinkan adanya bencana alam hingga gagal panen, atau bahkan menyusutnya bahan baku alam dari suatu produk.
Terkait dalam hal faktor alam tentunya tidak lepas dari adanya bencana alam, atau kejadian alam yang tanpa diduga sebelumnya. Hal ini dapat dilihat bagaimana dahsyatnya wabah virus Covid-19 yang melanda dunia di tahun 2019. Akibatnya kegiatan ekonomi menjadi lumpuh seketika. Dampak dari hal tersebut adalah melemahnya daya beli masyarakat serta proses produksi yang menurunkan tingkat penawaran dalam perekonomian di seluruh dunia
Permintaan dan penawaran merupakan dua konsep penting dalam ekonomi yang saling berkaitan dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Permintaan dipengaruhi oleh harga, pendapatan konsumen, selera, harga barang terkait, ekspektasi masa depan, serta jumlah penduduk dan demografi. Sementara itu, penawaran ditentukan oleh harga barang, biaya produksi, teknologi, kebijakan pemerintah, harga barang lain yang berhubungan, harapan produsen, serta faktor alam.
Memahami faktor-faktor ini sangat penting bagi individu, bisnis, maupun pemerintah dalam mengambil keputusan ekonomi yang tepat. Dengan analisis yang mendalam dan tepat, pelaku ekonomi dapat mengoptimalkan strategi mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.
Apakah bisnis Anda siap menghadapi pasar yang dinamis? Arghajata Consulting siap membantu Anda menganalisis faktor ekonomi yang memengaruhi permintaan dan penawaran serta merancang strategi terbaik untuk pertumbuhan bisnis Anda. Hubungi kami sekarang dan optimalkan peluang bisnis Anda!